After I'm Not With You
Sini, duduk sebentar. Akan saya ceritakan padamu tentang apa saja yang telah saya lalui setelah tidak dengan mu.
Beberapa hari setelah kejadian itu, saya hancur.
Saya tidak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Saya sadar itu kesalahan saya seutuhnya. Saya pikir ini akan berakhir jika saya menemukanmu mulai mencintai perempuan lain.
Ternyata alasan kita berpisah cukup konyol. But hey, sooner or later it's over.
Kenapa kita harus memperlambat waktu perpisahan kita dan menimbun kenangan?
Jika rasa sayang yang saya miliki menyesakan kamu, my dear, I will set us both free.
Tapi hari ini, saya rela diperlakukan begini. Bukannya tidak berdaya dengan takdir yang memisahkan kita, tapi mencoba percaya jalan Tuhan itu nyata.
Mungkin, jika saya diam di lembar yang sama denganmu, saya tidak akan berjalan menuju tujuan saya.
Jujur saja saya memang sedikit kehilangan akal sehat saat jatuh cinta. Hobby yang biasanya membuat saya produktif, tergantikan begitu saja dengan sosok fatamorgana.
Sebulan setelah kamu memutuskan apa yang terbaik untuk kita, saya merasa bahagia. Saya rasa memang ini yang saya butuhkan.
Apa yang terjadi di sana, tetap lah di sana. Memang harus begitu. Saat kita kembali pulang, mungkin rasa itu harus disimpan sendiri. Atau mungkin kita biarkan menghilang mengikuti hari.
If one day our path cross again, maybe I will grab you some Coffees. Let's talk about things that I missed when I'm not with you. But please don't you ever dare to ask how I've been, or ask me who do I love.
Because maybe, it's you. Still you. Or maybe it's not. Maybe my fingers has a ring on it. Maybe I have fiance. Maybe I married with another man.
We will never know. Things I know for sure by now, I'm happy on my own and I'm grateful for that.
- Thank you for set me free. (31 Januari 2019)