Pengalaman Seleksi Beasiswa Community College Initiative Program (CCIP) 2022-2023 (Part 1 – Seleksi Berkas dan Menulis Esai)
Apapun yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya
menemukanmu.
Ali bin Abi Thalib
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om Swastyastu, Namo
Buddhaya, dan Salam Kebajikan teman-teman semuanya!
Setelah melalui banyak proses panjang,
hampir lima bulan dan Alhamdulillah berbuah manis, alangkah baiknya kalau aku bikin
tulisan khusus tentang pengalamanku mengikuti seleksi beasiswa Community
College Initiative Program 2022-2023. Mungkin akan aku bagi beberapa part tulisan
karena terdapat beberapa tahapan yang ingin aku jelaskan sebisaku hehe.
Jujur penulis sendiri baru
tahu program ini di 2021, saat itu iseng cari beasiswa yang cocok dan bisa
penulis ikutin. Dari dulu emang punya mimpi buat apply beasiswa ke luar negeri.
Ada beberapa yang sudah pernah dicoba, tapi belum rezeki. Di satu waktu, lagi
iseng kerja (hehe jangan ditiru), aku scrolling salah satu portal yang isinya
beasiswa luar negeri. Dan disitulah titik pertama aku tahu Community College
Initiative Program dan mulai cari-cari informasi dari blog para alumni yang
sudah pernah lebih dulu diterima di program ini. Program ini dilaksanakan di Amerika,
it’s my dream mas. Sejak hari itu, penulis bertekad buat mencoba
beasiswa ini! Let the journey begin~
Nah program apa sih Community
College Initiative Program itu? Program ini merupakan suatu program akademik
non-gelar untuk menempuh bidang studi tententu pada institusi penyelenggara di
Amerika Serikat. Tujuannya untuk membangun keterampilan teknis, meningkatkan
kemampuan kepemimpinan, dan memperkuat Bahasa Inggris. Nah program ini bukan
hanya menawarkan program akademik selama 10 bulan aja loh, tapi di dalamnya
udah termasuk kegiatan magang professional, layanan pembelajaran, hingga
keterlibatan dalam masyarakat.
Program studi yang ditawarkan
juga banyak, berikut list di tahun ini :
·
Agriculture
·
Applied engineering
·
Business management/Administration
·
Early childhood education
·
Information technology (IT)
·
Media
·
Social services, Health, and Public safety
·
Tourism and Hospitality management
Penulis sendiri apply program
studi dengan jurusan Media. Terus beasiswa ini mencakup apa aja sih? Wah
program ini super duper lengkap sih, sayang banget kalau gak dicoba. Beasiswa ini
mencakup :
·
Dukungan pembuatan Visa J-1
·
Tiket pesawat PP Indonesia – Amerika Serikat
·
Biaya studi hingga selesai (tuituin and
mandatory college fees)
·
Tempat tinggal dan biaya makan
·
Tunjangan buku dan kebutuhan sehari-hari
·
Asuransi Kesehatan dan kecelakaan
·
Berbagai kegiatan pengembangan diri dan professional.
Nah untuk persyaratan umum dan berkas dokumen yang dibutuhkan, lebih lengkapnya bisa akses di sini.
Kalau sepengalamanku mencari
tahu beasiswa ini, tiap tahunnya tidak terlalu berbeda persyaratannya. Jadi buatlah
persiapan sebaik mungkin yaa.
1.
Melengkapi persyaratan (Seleksi Berkas)
Untuk deadline beasiswa CCIP
tahun ini dibuka sejak akhir Oktober dan ditutup di tanggal 31 Desember 2022. Salah
satu syarat beasiswa ini adalah skor TOEFL ITP minimal skor 480. Saat akan mendaftar
program ini, penulis belum pernah ikutan test TOEFL, pernahnya TOEIC di
sekolah. Jadi kalau pengalaman penulis sendiri, penulis sebulan sebelum
pendaftaran fokus untuk belajar test TOEFL. Dengan berbagai pertimbangan yang
ada, penulis memilih untuk belajar sendiri untuk test TOEFL ini.
Penulis waktu itu ikut test
TOEFL ITP dari Cilacs UII, harganya lebih terjangkau dari yang lain dan
sertifikatnya cepat dikirimnya tidak sampai 10 hari. Sambil persiapan TOEFL,
penulis juga mencari jasa penerjemah tersumpah untuk menerjemahkan Salinan resmi
ijazah dan juga transkrip nilai SMK (karena penulis lulusan SMK). Untuk yang lulusan
D1/D2/D3/S1 juga menyertakan Salinan ijazah dan transkrip nilai dalam Bahasa Indonesia
dan terjemahan Bahasa Inggris. Jangan lupa salinan kartu identitas seperti KTP
atau paspor. Waktu itu penulis awalnya hanya akan mengirimkan salinan KTP, karena
belum memiliki paspor. Tapi salah satu mentor penulisan esai pernah bilang,
“May, beasiswa itu gak ada
yang seratus persen gratis. Kalau masih ada waktu, lebih baik dibuat aja dulu
paspornya. Pasti tim penyeleksi juga lebih suka yang berkasnya lengkap dan
niat. Urusan kepake gak kepake belakangan,” pesan Kak Yoga.
Dan ya, aku pikir gak ada salahnya
juga untuk buat paspor. Jadi di waktu yang mepet itu penulis berusaha ambil antrian
di Aplikasi Antrean Paspor Online (APAPO) sebelum dia berubah menjadi aplikasi
M-Paspor. Waktu itu aku ngurusnya di Kantor Migrasi Bandung, di Jalan Surapati
No. 82. Alhamdulillah juga jadinya cuman 3-4 harian.
Di dalam persyaratan terdapat formulir
aplikasi yang harus diisi. Jujur awal penulis bingung mau ngisinya karena cukup
detail data yang perlu diisi, pakai Bahasa Inggris dan berlembar-lembar! Tapi
tenang, gak perlu pusing-pusing. Di tahun aku apply, AMINEF sering banget
ngadain sesi tanya jawab via Zoom, live Instagram, dan live Facebook mengenai
program CCI ini. Sampai pengisian formulir aplikasi juga dijelasin. Selain itu,
jangan lupa browsing di internet yaah, karena di blog dan youtube ada step-stepnya
guys.
Persyaratan lainnya yang
jangan sampai ketinggalan adalah surat keterangan bekerja dari pimpinan/supervisor/kepala
kantor dalam Bahasa Indonesia. Karena program ini untuk mengembangkan skill
profesionalitas kita di dunia kerja dan juga memberi impact baik buat sekitar,
kita wajib menyertakan surat ini. Waktu itu penulis langsung minta ke bagian
HRD di kantor.
Sebisa mungkin diliat lagi persyaratannya
dengan teliti yaa, jangan sampai terlewat. Kalau memungkinkan jangan disiapin
saat mendekati deadline, karena bakal overwhelmed banget kalo baru
nyiapin di detik terakhir. Nanti malah gak maksimal.
2.
Mengisi Esai
Syarat dan formulir
persyaratan sudah lengkap dan terisi dengan baik? Perjalanan belum selesai.
Masih ada esai yang perlu kamu isi. Esai ini jadi salah satu motivation letter
kamu dan kunci yang paling berpengaruh apakah kamu bakal jadi penerima beasiswa
ini atau nggak.
Apakah penulis ada pengalaman
menulis esai beasiswa dalam Bahasa Inggris? Tentu tidak :’) Pusing? Tentu saja
hahaa. Soalnya jujur, Bahasa Inggris penulis masih belajar banget. Dan kali ini
kayak dikasih challenge buat meyakinkan panelist bahwa aku layak jadi selected
candidates. Kerennya lagi dari beasiswa ini tuh, penyelenggara dari AMINEF
dan CCI Alumni baik banget sangat ngebantu kami-kami para pendaftar beasiswa. Selain
dibuatkan Zoom untuk cara mengisi berkas, AMINEF juga mengadakan sesi tanya
jawab dengan para alumni untuk share pengalaman mereka ketika apply beasiswa
ini, beserta juga tips dan triknya.
Di tahun aku daftar,
2022-2023, Instagram @ccialumni.id membuka program “CCI Fellowship Mentoring”. Program
ini adalah kesempatan yang bagus banget buat aku yang belum pernah nulis esai
beasiswa pakai Bahasa Inggris. Jadi nanti kita bisa dapet insight mengenai
esai kita dari para alumni. Alhamdulillah aku masuk seleksi dan dapet sesi
mentoring sama Kak Yoga. Waktu itu aku buat outline esai dulu sebelum gmeet
sama Kak Yoga, dan dipertemuan mentoring online itu esaiku dikasih masukan yang
sangat membantu banget untuk semakin matengin apa yang ingin aku sampaikan di
dalam esai. Karena aku ngerasa esaiku masih perlu masukan dari alumni, aku
waktu kemarin ngehubungin salah satu alumni CCIP lagi yaitu Kak Muthi. Baik
banget kak Muthi, setiap kutanya pasti dijawab :’) Makasih banyak kak Yoga dan
Kak Muthi… Tanpa kakak-kakak yang hebat ini, aku belum tentu bakal bisa maju ke
proses seleksi selanjutnya.
Nah, setelah semua berkas,
formulis persyaratan, dan esai sudah ada di tangan, aku segera mengirimkan
semuanya ke AMINEF di Jakarta, hard copy. Hampir sebulan proses seleksi
ini dibutuhkan, sampai akhirnya masuk ke tahap pengumuman Interview Test dan
ITP TOEFL test yang akan aku bahas di post selanjutnya 😊.