3 Juni
Setiap tahun di tanggal 3 Juni, aku pasti termenung di pagi hari.
Aku tidak ingat setiap tanggal, tetapi entah mengapa 3 Juni selalu terasa sama, entah mengapa. Sembilan tahun yang lalu, aku tahu kamu akan menjadi orang hebat. Di pagi hari, tahun ini, tebakanku terbukti jitu. Aku mendapat kabar tentang kamu, beberapa hari yang lalu kamu terbang ke pulau sebrang untuk menunaikan tugas. Sedikit tidak menyangka, kalau kamu tertarik dengan program ikatan dinas.
Memangnya aku pernah mengetahui apa yang membuatmu tertarik dan tidak tertarik? Oh yang aku tahu, kamu tidak pernah tertarik denganku. Itu alasan aku pernah tertarik denganmu begitu lama.
Oh aku juga tahu, kamu suka dengan antariksa, tidak dalam hal meromantisasi angkasa seperti yang aku lakukan. But in science way. Itu alasanmu memilih untuk mengikatkan diri dengan negara. Hal pintar, bersekolah tanpa membebani orangtua karena dibayar oleh negara. Kamu keren.
Lucu jika mengingat aku harus menanyakan soal Fisika agar bisa mengajakmu berbicara. Aku memintamu untuk memberiku soal latihan, bodohnya aku, jawabanku salah untuk hal paling mudah sekali pun.
Kamu tidak punya media sosial, tidak ada alasan untukku mencari informasi tentangmu. Tetapi semesta selalu memberi jawaban di saat yang tidak kita duga-duga. Sekadar kabar, cukup untukku. Tidak perlu harus memilikimu seutuhnya, seperti keinginan yang aku inginkan dulu.
Aku sendiri tidak tahu mengapa aku menulis ini, mungkin blog ini sarat akan kehadiranmu dahulu. Melihat ke belakang sebentar membuat hatiku hangat, mengetahui kamu baik-baik saja, even better than ever. Aku hanya mau bilang sukses selalu dan berbahagialah, dengan berbagai hal yang terjadi di hidupmu, kamu keren sekali.
Tertanda, aku teman bangku UAS-mu di SMP
yang pernah mengagumimu.