Niat dari awal tahun 2021 aku ingin lebih banyak bersyukur dengan membuat postingan dedikasi kepada orang terkasih. Tetapi kayaknya bakal lebih pas kalau aku minta maaf dulu ya?

Ini hal yang cukup mengganggu aku, karena sebagai manusia, aku tahu aku punya banyak kesalahan yang gak disadari. Dan aku cukup malu untuk hal itu.

Dan untuk kondisi kesalahan yang disengaja dan gak disengaja ini kayaknya bakal sulit kalau aku ucapkan secara personal. Karena beberapa kesalahan tersebut menyangkut teman yang sudah tidak ingin berbicara lagi denganku atau stranger yang tidak kenal denganku secara langsung namun merasa tersakiti.

So... Aku minta maaf ya.

Aku minta maaf kalau aku gak sebaik yang kamu kira. Aku juga minta maaf kalau aku bukan pendengar yang hebat. Aku sadar, dan aku masih akan belajar akan hal itu. 

Maaf kalau kamu lagi butuh cerita tapi malah mendapat respon yang gak baik dari aku. Aku malu untuk yang satu itu. Seharusnya aku lebih baik dari itu dan memberikan alasan mengapa aku belum bisa mendengarkan atau balasanku yang arogan. Maaf bukannya bisa meringankan bebanmu, malah ku torehkan luka.

Aku minta maaf ya.

Untuk kamu yang aku sakiti secara tidak langsung. Yang merasa haknya merasa aku renggut padahal tidak seperti itu ceritanya. Kamu bisa mendengar cerita versiku, dengan senang hati akan ku luangkan waktu untukmu.

Aku minta maaf ya.

Untuk orang terdekat yang merasa aku kecewakan. Yang aku sakiti dalam bentuk yang mungkin menurutku biasa saja tetapi menurutmu itu mengena.

Aku minta maaf ya.

Untuk kamu yang berusaha reaching out kepadaku, tetapi mendapatkan feedback yang tidak baik. No hard feelings, tetapi memang sudah waktunya kita perlu berjarak. Ada beberapa hal yang membuatku perlu membatasi interaksi, tetapi aku tidak membencimu sama sekali. 


Aku mengetik ini--berharap kamu yang tersakiti, bisa lekas sembuh dari luka yang aku beri. 

(4 Feb 2021, Jakarta. Meja kerja.)