Menjadi Wirausaha Muda itu Mudah (Asal Ada Keinginan)
Halo teman-teman di
mana saja Anda berada. Kembali lagi dengan saya yang kini membawa topik bahasan
mengenai “Menjadi Wirausaha Muda itu Mudah (Asal Ada Keinginan)” yang mana ini
adalah salah satu Webinar yang dibawakan oleh Bapak Ari Pambudi S. Kom, M.Kom dalam
acara Seminar Webinar “Menjadi Wirausaha, Siapa Takut… Jadi Konglomerat Pasti
Bisa!” yang diadakan Live via Zoom pada Sabtu, 31 Oktober 2020 kemarin.
Seperti yang Anda
ketahui, menjadi Entrepreneur merupakan sebuah pekerjaan impian yang
diidam-idamkan karena Anda bisa memiliki sebuah bisnis sendiri, karyawan
sendiri, hingga mendapatkan pendapatan sendiri.
Walau begitu, untuk
meweujudkannya tentu saja dibutuhkan usaha dan kiat-kiat sukses di dalamnya
agar seseorang yang menjalankannya bisa mengubah rasa takut menjadi rasa
optimis untuk membangun bisnis. Lalu bagaimana caranya? Simak rangkuman yang
telah saya buat mengenai acara tersebut.
Sebelum menjadi seorang
Entrepreneur, maka Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu Enrepreneur. Enterpreneur adalah insan yang memiliki
kemampuan dalam mengenali dan mengelola diri serta mengidentifikasi berbagai
peluang dan mengelola sumber daya di sekitarnya secara kreatif untuk
menciptakan nilai tambah bagi diri dan lingkungannya secara berkelanjutan.
Jika dilihat dari
materi Powerpoint yang Bapak Ari bawakan, dari Bahan Pusat Statistik dan
Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah wirausaha di Indonesia (2016) hanya
sebetar 3,1% atau sekitar 7,8 juta orang dari total 252 juta orang. Ini masih
tertinggal dari negara tetangga lainnya seperti di Malaysia yang mencapai 5%,
Singapura 7%, Cina 10%, Jepang 11%, dan Amerika Serikat 12%.
Walau begitu, pada
2019, Indonesia berhasil “naik kelas” menjadi negara dengan berpendapatan
menengah dengan PDB perkapita sekitar USD 4.500. Indonesia juga akan memiliki
bonus demografi tahun 2030. Lalu bagaimana untuk menanggulangi hal tersebut
agar rasio ketergantungan tidak menurun dan bisa menciptakan lapangan
pekerjaan? Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menciptakan iklim
kewirauhsaan yang lebih baik untuk pengembangan usaha dan kewurausahaan di
Indonesia.
Persepsi Pemuda
Terhadap Wirausaha
Berdasarkan hasil survey
World Economic Forum (2019) sebanyak 35,5 % pemuda usia 15 s.d. 35 tahun di
Indonesia ingin menjadi pengusaha di masa depan. Pesatnya pertumbuhan
perusahaan rintisan (start-up) dalam
beberapa tahun terakhir menjadi faktor yang mendorong tingginya minat pemuda
tersebut.
Persepsi anak muda
Indonesia merupakan yang tertinggi dibandingkan dengna negara-negara ASEAN
lainnya. Indonesia memiliki persepsi sebesar 35,5%; sangat besar dibandingan
dengan Thailand yang hanya memiliki eprsepsi sebesar 31,9%, Vietnam 25,7%;
Malaysia dengan 22,9%, 18,7%; dan Singapura dengan 16,9%.
Selain menjadi
wirausaha, pemuda Indoensia juga memiliki persepsi yang baik untuk bekerja di
perusahaan multinasional, pemerintahan, perusahaan lokal berskala besar,
start-up, dan organisasi nirlaba. Di sisi lain, ketertarikan pemuda Indonesia
untuk melanjutkan bisnis keluarga dan bekerja di UKM semakin berkurang.
Lalu pertanyaannnya,
Apakah
saya cocok menjadi pengusaha??
Hal tersebut hanya bisa
dijawab dengan menanyakannya ke diri sendiri. Perlu diketahui bahwa menjadi pengusaha
tidak mudah, akan menemui banyak liku-liku. Namun juga, perlu diketahui bahwa
dengan jiwa dan tekad yang kuat, semua bisa
dilakukan.
Bagaimana caranya menjadi Wirausaha Muda?
Pertama,
Anda
perlu memiliki Vision (visi).
Visi adalah sifat yang
terpenting yang dimiliki seorang pemimpin. Hal terpenting lainnya adalah
menanamkan mimpi: mendorong orang-orang di sekitar untuk percaya pada visi
Anda.
Kedua,
Anda perlu memiliki Focus (fokus).
Keberadaan fokus,
menjadi koridor agar pergerakan usaha apapun yang kita miliki menjadi lebih
terarah dengan sedikit mengesampingkan hal-hal yang bisa membuat fokus kita
berubah, Sesekali kita perlu untuk tidak peduli akan peluang yang muncul dan
memutuskan tujuan serta cita-cita yang sudah kita tanamkan sejak awal.
Ketiga,
Anda perlu memiliki ketegasan.
Sebagai seorang pemilik
bisnis dan pemimpin perusahaan, kita diharuskan memiliki rasa yang kuat. Rasa
di sini dapat berupa ketegasan kita dalam mengambil dan memutuskan sesuatu. Karena
bagaimana pun setiap pemilik bisnis akan selalu dihadapkan dengan berbagai
keputusan sulit setiap harinya.
Keempat,
Anda perlu memiliki kemampuan
mendengarkan.
Dengan mendengarkan,
Anda belajar berempati terhadap orang lain baik konsumen maupun bawahan. Dengan
mendengakan, Anda menjadi lebih peka terhadap masalah yang ada di sekitar Anda,
termasuk masalah yang berkaitan dan bisa mengancam bisnis Anda. Anda pun bisa
bertindak lebih bijaksana ketika menghadapi suatu masalah karena telah
mendengarkan apa yang terjadi dan memikirkan alternatif tindakan dengan tenang.
Kelima,
Anda perlu memiliki kemampuan Sosialisasi.
Ini berarti Anda mampu
mengembangkan komunikasi mereka dengan sesame pemiliki bisnis atau orang-orang
lain sekitarnya. Karena bagaimana pun sosialisasi dalam kehidupan sungguh
sangat dibutuhkan. Sekali pun Anda sudah menjadi seorang pengusaha sukses, tapi
Anda tentu membutuhkan seorang rekan, relasi, dan juga teman untuk berbagai.
Ini nantinya akan membantu kita dalam mempromosikan bisnis kita dengan lebih
mudah.
Keenam,
Anda perlu memiliki dedikasi.
Menjalankan sebuah
bisnis bukanlah sebuah tugas yang bisa kita lakukan di tengah-tengah jalan.
Jika kita memang ingin sukses membangun sebuah bisnis, maka kita harus mampu
dan mau untuk mencurahkan segenap waktu, tenaga, dan pikiran kita untuk bisnis
ini. Kita memang harus berusaha mengoptimalkan setiap jadwal kerja dengan tidak
mengganggu keseimbangan kehidupan pekerjaan dengan kehidupan pribadi.
Ketujuh,
Anda perlu fleksibel.
Fleksibilitas di sini
lebih ditekankan kepada kemampuan kita untuk bisa berpikir lebih praktis dan
berbeda, terlebih saat kita melakukan suatu hal yang di luar rencana kita
sebelumnya. Pemilik bisnis akan lebih dihargai oleh pelanggan atau mitra bisnis
Anda, ketika Anda menunjukkan fleksibilitas daripada Anda keras kepa;a mencoba
untuk membuktikan apa yang Anda yakini sendiri.
Kesimpulan
yang bisa diambil dari acara webinar tersebut adalah siapa saja bisa menjadi
pengusaha, termasuk anak muda. Mengingat tingkat persepsi anak muda Indonesia
sangat tinggi, tinggal diikuti oleh keinginan diri sendiri. Karena bagaimana
pun juga semua dimulai dari niat, barulah diikuti dengan step lainnya yang
sudah dijelaskan di artikel.
Itulah poin-poin
webinar yang dibawakan Bapak Ari Pambudi. Jika ingin melihat lebih lanjut
perihal webinar tersebut Anda bisa mengklik link ini . Topik yang saya ambil tersebut ada pada menit ke 30.
Terima kasih banyak
atas perhatiannya.